Sabtu, 14 November 2015

Perbedaan Songket dengan Tenun Lainnya


Beda tenun songket dengan kain tenun lainnya yaitu terdapat pada benang perak, emas dan tembaga diatas benang lungsi. Penempatan benang tersebut dapat diatur sesuai keinginan dan kreativitas pengrajin. Tenun ini terdapat di daerah Sumatera seperti Sumatera Barat, Aceh, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan dan Lampung.

Jenis  kain tenun di Indonesia punya penyebutan nama yang beragam. Yang sering kita dengar adalah kain Tenun Songket dan kain Tenun Ikat. Sebenarnya antara Tenun Songket dan Tenun Ikat memiliki perbedaan sebagai berikut :

Teknik pembuatan
Kain songket dibuat dengan menggunakan benang pakan dan lungsi. Pakan yaitu benang yang letaknya mendatar atau melintang (horizontal) pada kain. Lungsi yaitu benang yang terikat pada alat tenun dan posisinya tegak lurus (vertikal) pada selembar kain. Pada kain Songket untuk membentuk corak atau motif kain biasanya menggunakan teknik anyaman dari benang pakan. Karena sehelai benang pada Songket hanya memiliki satu warna saja. Sehingga permukaan selembar kainya memiliki anyaman benang yang timbul.
Sementara, pakan pada Tenun Ikat memiliki beragam warna dalam satu helai benangnya. Misalnya sehelai benang itu sebagian berwarna putih, hitam atau merah tergantung dari pencelupan. Teknik pewarnaan itulah yang menjadikan corak atau motifnya pada selembar kain. Sehingga dalam proses tenunnya benang pakan memiliki permukaan yang sama dengan benang lungsi sebab tidak dianyam per benang.

Lama Pengerjaan
Karena songket hanya memiliki satu warna pada sehelai benangnya, waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaannya pun menjadi lebih lama. Paling cepat bisa dikerjakan dalam waktu beberapa minggu. Kalau coraknya rumit pengerjaannya dapat memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan tahunan.
Sementara, tenun ikat karena sehelai benang bisa memiliki ragam warna, pengerjaannya pun menjadi lebih cepat dari songket. Teknik ini sama seperti pada pembuatan sarung tenun. Penenun bisa menyelesaikan selembar kain dalam waktu beberapa hari.

Alat
Alat yang digunakan pada kain songket umumnya masih menggunakan alat tenun tradisional. Kalau di Bali disebut alat tenun cakcak, di Jawa dengan sebutan alat tenun gedog, atau di Lombok dikenal dengan alat tenun sesek/nyesek. Alat itu sangat tradisional. Biasanya digunakan dalam posisi duduk lesehan. Teknis nya pun sangat manual. Benang pakan dimasukkan melewati benang lungsin dengan tangan. Sedangkan kaki penenun tidak bergerak.
Tenun ikat menggunakan alat yang lebih semi otomatis. Penenun biasanya menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Penggunaan ATBM membuat selembar kain tenun selesai dalam waktu lebih cepat. Sebab anyaman benang pakan pada lungsi digerakkan dengan bantuan alat mekanis sederhana yaitu tuas yang diinjak oleh penenun.



Pengerjaan Songket Melayu Riau menggunakan ATBM



Tidak ada komentar:

Posting Komentar